Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah



Cerita:
Asal usul nama Batang

Kamus Prof. Kavi-Indonesia : Dr. Vojovasito Batang = Plataran ke-1, Juara ke-2, Kekalahan ke-3, Kata-Kata Pembantu ke-4 (batas).

Indonesia (Navajo) artinya sungai, Prawiroatmojo dalam kamus Jawa-Indonesia artinya tebak, tebak. Dalam semangat kata di atas, platform ini cukup sesuai dengan kondisi alam saat ini dan sedikit lebih tinggi dari dataran di sekitarnya, yang terlihat dari puncak pegunungan di sekitarnya. Dilihat dari Laut Jawa.

Menurut legenda yang sangat populer, itu berasal dari kata Batang = Ngembat-Watang, yang berarti mengangkat tunggul pohon. Berasal dari kisah kepahlawanan Ki Ageng Bahurekson, yang dianggap sebagai pendahulu Batang. Ceritanya seperti ini.

Dikatakan bahwa ketika Mataram sedang mempersiapkan lahan pertanian untuk memberikan beras kepada tentara Mataram bersiap untuk menyerang Batavia, Bahurekho diperintahkan untuk membuka hutan Roban untuk digunakan sebagai sawah. Banyak kendala dalam pelaksanaannya. Banyak penebang pohon yang jatuh sakit dan meninggal karena konon menderita setan, kijang atau rusa jantan yang menjaga hutan Roban yang dipimpin oleh raja mereka Dadungavuk. Tetapi karena kekuatan gaib Bahurekson, raja Setan dikalahkan dan wabah berakhir ketika dia memberi mereka semua hasil. Jadi hutan Roba bagian barat benar-benar ditebang. Sekarang masalahnya adalah mengerjakan lahan yang dibuka untuk irigasi.

Tetapi bahkan dengan sisa pekerjaan tidak ada penyimpangan dan hambatan. Kekhawatiran terbesar datang dari Raja Oling, iblis bernama Colo Dribixo. Bendungan yang sekarang dibangun untuk menampung air dari Sungai Lohan, yang sekarang dikenal sebagai Sungai Kramat, masih berupa reruntuhan setelah dirusak oleh anak buah Raja Oling. Mendengar hal itu, Bahurexon langsung turun tangan dan menyerang semua anak buah Raja Oling di Sungai Kedung. Korban jatuh menimpa Oling. Raja Oling sangat marah ketika melihat rakyatnya kalah. Dia menghunus pedangnya dan menyerang Bahureks. Berkat kesaktian pedang Swedia, Bahureks bisa dikalahkan. Taktik itu langsung diterapkan. Atas nasehat ayahnya, Ki Ageng Jempaluk. Bahurexa diperintahkan untuk memasuki Caputra dari kerajaan Ooling untuk merayu adik Raja Dribusova, pangeran tampan yang licik. Godaan Bahurekhan berhasil. Dribusavat ingin mencuri pedang saudaranya dan memberikannya kepadanya. Raja Ooling dengan mudah dikalahkan oleh Pedang Svedang, jadi menghancurkan penghalang tidak akan pernah terjadi lagi! Namun, ini tidak berarti bahwa hambatan telah dihapus.

Padahal, air di danau tidak selalu mengalir dengan lancar. Kadang besar, kadang kecil, tidak mengalir sama sekali. Setelah diperiksa, ditemukan bahwa semburan air memotong sepotong besar kayu (badang). Puluhan orang dipanggil untuk mencoba mengangkat dan memadamkan api, tetapi tidak berhasil. Akhirnya Bahurexon menginjak sanggurdi. Setelah hening satu menit, setelah konsentrasi kekuatan dan sihir, tanah air yang agung dengan mudah diangkat, tongkat sihir itu patah dalam sekejap. Dengan demikian karya Ngembat Watang Batanga diberi nama dari kata Ngem Bat wa Tang (Batang). Penduduk Batang menyebutnya “Mbatang” menurut dialek mereka. »

Dengan melihat uraian dari sumber atau tradisi lisan ini, kita dapat menebak kapan hal ini terjadi.

Persiapan Mataram untuk menyerang Batavia berlangsung dari tahun 1613 hingga 1628 pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Serangan pertama ke Batavia terjadi pada tahun 1628 dan persiapan diintensifkan sesegera mungkin, terutama dengan awal pemerintahan Sultan Agung. 1613.

Berapa umur nama Batang? Majalah Karya Dharma Praja Mukti menerbitkan artikel Kusni Asa yang dikenal sebagai kota pelabuhan pada masa pemerintahan Batang Majapahit. Nama Batang berasal dari kata BATA-AN. Bata berarti batu dan MOH berarti satu atau yang pertama.

Menurut BA, Suhadi BS mengatakan dalam teks pengantar lambang daerah Batang bahwa nama Batang didasarkan pada Sapta Parwa Mohammad Yami dengan pesan Cina, yang berhasil ia kutip di bagian peta. dikenal karena banyak orang Tionghoa di Sriwijaya yang mempelajari agama Buddha. . Batang dikenal sebagai kota pelabuhan Batan bersama dengan Pemalang (Pemalang) Tema (Demak).

Lambang Daerah


Lambang yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Batang adalah gambar tameng 4:5 yang melambangkan tekad masyarakat Batang untuk menjaga wilayahnya baik dalam arti sempit maupun kedaerahan. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bintang pentagonal emas melambangkan satu-satunya yang ilahi.

Beras dan kapas melambangkan harapan rakyat akan kekayaan (pakaian murah, makanan murah).

GUNUNG, PABRIK, PERTEMPURAN DAN LAUT memiliki berbagai arti: Batang memiliki daerah pegunungan yang penuh dengan sumber daya alam, dataran yang kaya akan usaha laut, dan selalu menghasilkan ikan.

Perkebunan.
KERIS , sebuah warisan yang melambangkan pemimpin.

Spear , seorang ahli waris yang pernah memiliki beberapa prajurit/pria.

Tombak melambangkan kesatuan penguasa dan pemimpin .

PABRIK menjelaskan bahwa ada banyak perusahaan di Batang. Dari perusahaan makanan dan pakaian hingga perusahaan ekspor termasuk tapioka, permen karet, coklat, teh, kapuk, dll.

BATIK BANGUN menunjukkan bahwa seni membatik ini merupakan kesenian rakyat yang turun temurun karena melambangkan bahwa masyarakat Batang secara individu melestarikan budaya bangsa/daerah.

FISH menjelaskan bahwa selalu ada laut dan bendungan penghasil ikan di Batang. Bisa melayani tidak hanya untuk daerah, tetapi juga untuk pasar ikan di daerah lain.

Pita kuning keemasan di dalamnya melambangkan gagang emas yang menyatukan semua sifat kepribadian serta semangat dan kekuatan manusia seperti yang ditunjukkan pada simbol di atas.

Pahami jumlah bagian
Perisai 4:5 berisi 17 (tujuh belas) butir beras 8 (delapan) bunga kapas, menandakan pengabdian rakyat pada semangat 17 Agustus 1945.

Pita berupa angka 8 (delapan), atap pabrik dengan bagian atas 4 (empat) gelombang laut 6 (enam) di atas 6 (enam) di bawah, menyatakan hari kembalinya tenggelamnya. Instal Bupati. Setelah bergabung dengan Pekalonga pada tanggal 8 April 1966.

Ada 2 (dua) ikan yang berseberangan, yaitu ada dua kekuatan/musyawarah yang berlawanan di Batang, yang selalu tampak sedikit kontradiktif, tetapi sebenarnya saling melengkapi.

mengerti warna
MERAH berarti bahagia dan berani karena itu benar dan dinamis. Warna merah sebagai dasar tulisan Batang menunjukkan bahwa seluruh penduduk Kabupaten Batang pada umumnya bergembira menjadi Bupati dan Batang pada umumnya.

Di tengah simbol, SARI melambangkan orang yang ceria, berhati terbuka yang ingin menegakkan kebenaran dan keadilan.

POHON MERAH KUNING pada bintang melambangkan bahwa ia adalah zat yang dimuliakan oleh setiap manusia di Kabupaten Batang.

HITAM dalam krisis berarti keadilan. Kepemimpinan yang merupakan cita-cita rakyat ini dapat membawa kebahagiaan bagi rakyat dari segala kesulitan.

Tombak berwarna putih melambangkan keikhlasan orang-orang yang berkontribusi dalam kehidupan di wilayah tersebut.

Biru di laut melambangkan keagungan - kekuatan.

Cokelat di oven Batom (Sidomukti), menyerupai warna coklat tanah lembab , melambangkan hubungan batin yang sangat kuat antara masyarakat Batang dan "tanah airnya". Contoh Sidomukti melambangkan bahwa kembalinya Kabupaten Batang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Warna ABU -ABU pada ikan melambangkan ketangguhan masyarakat Batang.

Benang kapas hijau di pegunungan melambangkan wilayah Batang sebagai wilayah yang makmur dengan harapan masa depan yang lebih baik.

sejarah pemerintahan
Secara historis, Batang memiliki dua rezim bupati. Periode pertama dimulai dengan kebangkitan kerajaan Islam Mataram (II) dan pendudukan asing dari sekitar awal abad ke-17 hingga 31 Desember 1935. 1966) Bahkan Batang sudah ada sejak zaman prasejarah.

Sejak penghapusan status bupati (1 Januari 1936) hingga 1966. Pada 8 April, Batang menjadi bagian dari resimen Pekalongan.

Pada tahun 1946, gagasan menuntut kembalinya status Bupati Batang dimulai. Ide pertama Pak Mohar disampaikan kepada almarhum H. melalui Musyawarah Daerah KNI di Ridwan. Persidangan berlangsung di bekas rumah penjahat Belanda (Komres Polisi 922).

Pada tahun 1952 dibentuk panitia untuk menyambut dan membimbing keinginan Batang. Panitia ini disebut Panitia Pengembalian Kabupaten Batang dan bertanggung jawab untuk memenuhi amanat masyarakat Batang.

Panitia tersebut terdiri dari anggota legislatif dan tokoh masyarakat yang berpengaruh pada saat itu. Panitia terdiri dari RM Mandojo Devono (Direktur SGB Batang), R. Abutalkah R. Soedijono (Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia ini terdiri dari dua orang anggota: R. Soenarjo (Anggota DPRDS, juga Kepala Desa Kauman) Rakhmat (Anggota DPRDS).

Pada tahun 1953, panitia mengajukan mosi penuh untuk mengembalikan status bupati Batang, yang segera diterima oleh Presiden Soekarno dalam penyelidikan daerah dan pergi ke Semarang untuk menjawab sebuah pertanyaan. dianggap

Pada tahun 1955 panitia mengirimkan delegasi ke pemerintah pusat yang terdiri dari RM Extrait de Mandojo Dono dan R. De Abutalka Sutarto (DPRDS).

Pada tahun 1957 dua delegasi dikirim. Delegasi pertama terdiri dari Bapak Anwar Nasutyun (Wakil Ketua DPRD), R. De Abu Thalib Rakhmat (Presiden Sementara DPRD). Sedangkan delegasi kedua dipercayakan kepada Rahmat (kepala daerah Pekalongan), R. Abutalkah M. Anwar Nasut.

Pada tahun 1962 ia pernah mengirim utusan. Delegasi tersebut ditunjuk sebagai Ketua oleh Bapak Sudibjo (anggota DPRD) dengan dukungan anggota antara lain Bapak Soenarjo (Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan alias Wedana Batang) H. Abdullah Maksoem R. Abutalka.

Pada tahun 1964 empat delegasi dikirim. Delegasi pertama yang dipercayanya adalah R. Abutalka dan pembicaranya adalah Ahmed Rochabi (anggota DPJ). Delegasi tersebut didampingi oleh lima anggota DPRD dari wilayah Pekalongan: Rahmat, R. Moechidin, Ratam Moehardjon, Soedibjon dan M. Soenarjo.

Delegasi kedua, yang identik dengan yang pertama, mulai menghadirkan gubernur dengan tuntutan masyarakat Batang, serta delegasi sebelumnya, khususnya Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Kepala Daerah Jawa Tengah Wilayah Semarang.

Delegasi III yang komposisinya sama dengan delegasi I-II kembali mengambil langkah untuk menyampaikan tuntutan masyarakat Batang secara langsung kepada Mendagri. Sementara itu, komposisi delegasi IV mengalami perubahan. Sebagai bagian dari delegasi ini, Presiden R. Abutalkah sebagai Wakil Presiden Rahmat, dan pembicara sebagai Ratam Moehardjo, Sekretaris Ahmed Rochabi I, Sekretaris R. Moejid II ???????????? dengan anggota Sudibyon ???? ????? Pak Soenarjo.

Delegasi terakhir dikirim pada tahun 1965. Presiden R. Abutalka, Wakil Presiden Rahmat, Sekretaris I Ahmad Rokhabi, Sekretaris II R. Moechjidi, Koresponden Ratam Moehardjo dengan dua anggota, Bapak Soenarjo Sudibyon. Ketika Dewan mengadopsi rancangan undang-undang pembentukan pemerintah provinsi Batangi, delegasi terakhir atau kesepuluh memiliki kesempatan untuk menghadiri Sidang Paripurna DPRK-GR.

Pemerintahan Tingkat II Kabupaten Batang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965, yang diumumkan dalam Lembaran Negara Nomor 52 tanggal 14 Juni 1965, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 1965. . Dari Indonesia. 14 Juli 1965

Jumat Pinang jatuh pada tanggal 8 April 1966, hari yang dianggap berkah bagi masyarakat adat Batang dengan diresmikannya bekas Kangengan Batang Lama (dulu kediaman resmi Kantor Bupati Batang). Tingkat II Batang berlangsung.

Upacara yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 11.00 WIB itu, antara lain ditandai dengan pengumuman penetapan wilayah Batang oleh Gubernur Jawa Tengah Brigjen (Tit) KKO-AL. Mochtar. . Pelantikan A Sadi Poerwopranoto sebagai Bupati Kabupaten Batang diserahkan kepada KDH Bupati Pecalongan Kepala Daerah KDH Bupati Batang dan sambutan Gubernur Kabupaten. Jawa Tengah.

Tradisi karnaval warisan Abirava
Karnaval Pusaka merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Batang dalam rangka memperingati HUT Pemerintahan Oratorium. Suku. Karnaval pusaka ini baru dimulai pada tahun 2003 dan tujuannya:

1. Melestarikan budaya leluhur sebagai agenda wisata di wilayah Batang.
2. Bukti keberadaan Kabupaten Batang sudah lama, kira-kira 500 tahun yang lalu, tetapi sejak tahun 1936 sampai dengan 7 April 1966 dimasukkan ke dalam Kabupaten Pekalongan;
3. Sebagai pawai ritual penolakan.

paspor
Kabupaten Batang 6o 51' 46" dan 7o 11' 47" LS 109o 40' 19" dan 110o 03' 06" BT, terletak di pantai utama Jawa Tengah di jalan raya Jakarta-Surabaya. diaktifkan. Luasnya 78.864,16 hektar. Perbatasannya adalah Laut Jawa Utara, Kabupaten Kendall Timur, Kabupaten Vonosobo Selatan, Banjarnegara Selatan dan Kota Barat, Pekalongan.

Posisi ini menempatkan wilayah Batang, khususnya ibu kota pemerintahannya, pada jalur ekonomi menuju Pulau Utara Jawa. Lalu lintas yang lancar dan mobilitas yang tinggi di sepanjang pantai utara memungkinkan Kabupaten Batang untuk sangat meningkatkan layanan transit dan transportasi.

Kondisi properti:
Kabupaten Batang merupakan perpaduan antara wilayah pesisir, dataran dan pegunungan. Dalam konteks ini, Kabupaten Batang memiliki potensi besar untuk agribisnis, agrowisata dan agroindustri.

Jarak Kabupaten Batang Daerah Lain .

9km
Pemalanq 43 km
Tegel 72 km
Brebes 85 km
Cirebon 144 km
Jakarta 392 km
64 km
Semarang 93 km
Sorabaya 480 km

Topografi:
Topografi wilayah Batang dibagi menjadi tiga bagian: pesisir, datar dan pegunungan. Secara khusus, ada lima gunung dengan ketinggian rata-rata lebih dari 2000 m.

Ketinggian Gunung Prau adalah 2565 dpal
Gunung Sipandu tingginya 2.241 kaki
Puncak gunung Gajah Mungkur dpal 2101
Gunung Alang tinggi 2239 dpal
Cabang Hochberg dpal 2222

Terdiri dari kombinasi wilayah pesisir, dataran rendah dan pegunungan di Kabupaten Batang, alam wilayah tersebut memiliki potensi besar untuk pengembangan wilayah yang bercirikan agroindustri. Agrowisata dan agroindustri. Sebagai contoh, Gunung Batang bagian selatan berpotensi menjadi kawasan pengembangan agroindustri dan agrowisata. Dasar agribisnis ini berlaku untuk berbagai tanaman seperti teh, kopi, kakao dan sayuran. Selain itu, memiliki potensi wisata alam di masa depan.

Kondisi tanah penggunaan lahan
Daerah ini terutama bergunung-gunung dengan komposisi tanah sebagai berikut. Latosol 69,66%; Andosol 13,23%; Minyak Aluvial 11,47% Kapsul 5,64%. Komposisi tanah terutama mempengaruhi penggunaan lahan untuk kehutanan, perkebunan dan pertanian. Sebagian besar kendali atas hutan dan perkebunan ada di tangan negara. Pada saat yang sama, pertanian "kering" basah (irigasi sederhana, irigasi teknis) dilakukan oleh penduduk setempat.

Perubahan penggunaan lahan sangat stagnan sehingga Kabupaten Batang berada pada jalur ekonomi. Sekitar 60% ditanam di hutan, perkebunan, dan areal pertanian yang menghasilkan produk berupa jati, rimba, karet, teh, kakao, kapuk, dan produk pertanian lainnya.
Departemen Wilayah Administratif
Berdasarkan tahun 2004, jumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang semula terdiri dari 12 kecamatan, bertambah dari 15 kecamatan di Kelurahan Batang No. 7 yang merupakan Kabupaten Batang. Pemekaran wilayah ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang untuk mengatasi masalah pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik, khususnya di tingkat sub-wilayah kota Kelurahan. Hasil:

1. Meningkatkan efektivitas pengelolaan di tingkat sub-daerah;
2. Meningkatkan layanan penjangkauan masyarakat;
3. Meningkatkan dan mempercepat pembangunan yang berkeadilan.

15.

???????????? ????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????? tingkat ???????????????????????? ???????? ????????
/
Rowobelang, Cepokokun, Pasekaran, Kalisalak, Kecepak, Klidang Wetan, Klidang Lor, Kalipascang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri Wetan, Denasri Kulon, Watesalit, Central Proyonang, Kauman, Thailand

kan
/
Wringintung, Sembojo, Posong, Kaliboyo, Beji, Tulis Simbangdesa, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng, Siberuk, Kebumen, Cluwuk, Manggis, Jrakahpayung, Jolosekti:

???????? ???????? ?????? ???????? ????????? ????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????? itu apa yang dikatakan lagi!
/
Pandansari, Kaliwareng, Pehambon, Sariglagah, Pesaren, Sidorejo, Cepagan, Masin, Banjir, Warungasem, Gapuro, Kaibeluk, Sawahjoho, Candiareng, Lebo, Terban, Menguneng, Sijono:

Permisi
/
, , , , , , , , , , , , , , , , alamy

Permisi
/
Kambangan, Keputon, Blado, Cokro, Selopajang Barat, Kalipancur, Selopajang Timur:

Permisi
/
Silurah, Sodong, Gringgingsari, Kedungmalang, Sendang, Wonotunggal, Brokoh, Wates, Brayo, Kemlingi, Sigayam, Kreyo, Siwatu, Dringo, Penangkan:

Permisi
/
, , , , , , , , , , , , , , , -

kan
/
, , , , , , , , , , , , , , , , kan kan kan kan

rekat
/
, , , , , , , , , , , , , , , , alamy alamy

Uie
/
, , , , , , , , , , , , , , , , , , alamy alamy alamy alamy alamy alamy

????????????????????????????????????????????????????????
/
Pacet, Mojotengah, Cablikan, Ngroto, Ngadirejo, Reban, Tambakboyo, Adinuso, Kumesu, Kepugung, Padomasan, Semampir, Wonosobo, Sojomerto, Karanganyar, Polodoro, Kalisari, Sukomangli, Wonorojo:

???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????? ???? ??? ??? ??? ??? ??? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ???????????????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????? tingkat ??? ???????????????????????????????????? level level berapa itu apa

???????????? ????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ?????
/

, , , , , , , , , , , .

Permisi
/

Pecalungan, Bandung, Gombong, Randu, Siguci, Pretek, Selokarto, Gemuh, Gumawang, Kenites:

Û² Õ©Õ¡Õ²Õ¡Õ´Õ¡ Õ©Õ¡Õ²Õ¡Õ´Õ¡ Õ©Õ¡Õ²Õ¡Õ´Õ¡
/

Banyuputih, Kalibalik, Sembung, Kedawung, Dlimas, Luwung, Kalangsono, Penundan, Banaran, Berat, Bulu:

???????? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ????? ? ?????? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? 9 ???????? ??? ???

???????????? ????????? ????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????? usia????????????? ??
2006 78.864,16 : , 4 22.411,08 (28,42%) 56,453,16 71,58% :

http://www.batangkab.go.id _

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak